Sabtu, 13 Desember 2008

CURAH HUJAN SAMARINDA

Dari beberapa penelusuran berita tentang banjir di koran on-line, dokumen-dokumen yang mengacu pada BMG Samarinda diperoleh beberapa cuplikan data curah hujan kota Samarinda.

  1. Menurut BMG Samarinda, selama 28 tahun, curah hujan tertinggi hanya sehari dalam sebulan.
  2. Selama waktu 28 tahun tersebut, akumulasi rata-rata curah hujan tertinggi, diperoleh yang tertinggi pada bulan Desember, sebesar 214,9 mm; dan curah hujan tertinggi kedua bulan Nopember sebesar 189,9 mm
  3. Data 30 tahun, rata-rata curah hujan bulan januari 191 mm/bulan atau ada 18 hari hujan. Pebruari mencapai 175 mm/bulan, dengan hari hujan 17 hari. Stasiun pencatat hujan Temindung, pernah mencatat jam 04.30 s/d 14.00 (9,5 jam) tercatat 53,9 mm.
  4. Kejadian banjir di tahun 1998, adalah banjir terbesar terjadi di Samarinda, tercatat pada waktu itu curah hujan tertinggi pada 9 Juni 1998 sebesar 85,0 mm; 26 Desember 1998 sebesar 74,3 mm.
  5. Enam bulan terakhir tahun 2007, curah hujan tertinggi terjadi pada April 2007 (81,3 mm), namun banjir besar terjadi Februari, dengan curah hujan 50,1 mm. 1 November 2007 tercatat 70,5 mm/hari; 25 November 2007 tercatat 80 mm/hari (subuh sampai sore). Pada sekitar 1 dan 2 Januari 2007 terjadi banjir di beberapa tempat, pada saat itu tercatat tinggi curah hujan 50 mm. Pada juni 2007 (57,0 mm), minggu 17/6/2007 (57 mm), Sabtu 16/6/2007 (25,2 mm), Senin 18/6/2007 (23,3 mm), Rabu 20/6/2007 (9,5 mm).
  6. Awal November 2008, banjir terjadi dimana-mana di Samarinda, pada saat itu tercatat curah hujan 57,5 - 70 mm/hari, dan hujan terjadi berhari-hari. Pada pertengahan November curah hujan tercatat 70 mm/hari. Tanggal 14 November 2008, jam 14.30 tercatat intensitas hujan 52 mm.
Untuk mengecek kebenaran data tersebut, bandingkan sendiri dengan dokumen hasil pencatatan curah hujan dari BMG Samarinda.

Yang jelas dari beberapa peristiwa terjadinya hujan di Samarinda, nilai tinggi curah hujan tidak selalu memiliki korelasi kuat dengan kejadian banjir pada lokasi tertentu di Samarinda, mengapa hal ini terjadi????

Bisa jadi, karena luas kawasan hujan dan distribusinya selalu berubah setiap terjadi peristiwa hujan, dimana variabel luas kawasan dan distribusinya tidak dapat termonitoring oleh stasiun BMG Samarinda, yang jumlahnya terbatas. Sehingga variabel LUAS KAWASAN HUJAN dan DISTRIBUSINYA tidak terdatakan. Bila data untuk variabel CURAH HUJAN dan LUAS KAWASAN HUJAN dan DISTRIBUSINYA tersedia, maka korelasinya dengan BANJIR akan lebih bagus untuk dipahami hubungan sebab-akibatnya. Apalagi ditambah variabel sela, TANGKAPAN AIR, hubungan sebab-akibat antara CURAH HUJAN, LUAS KAWASAN HUJAN dan DISTRIBUSINYA, serta TANGKAPAN AIR terhadap BANJIR akan lebih dipahami dengan sempurna.

Namun bisa juga, CURAH HUJAN tidak berkorelasi kuat dengan BANJIR di suatu lokasi karena ada variabel lain SYSTEM SALURAN (DRAINASE) dan LUAS TANGKAPAN yang menjadi penentu kuat tidaknya korelasi CURAH HUJAN dengan BANJIR di lokasi tersebut.

-------------------------------------------------------------------------------------------------
ILUSTRASI UNTUK MEMBAYANGKAN VOLUME AIR HUJAN

Curah hujan atau tinggi adalah Volume air hujan dalam gelas ukur dibagi luas corong penangkap hujan.

Misal, bila tertampung air hujan pada gelas ukur sebesar 200 ml atau 200 cc atau 200 cm3, dan luas corong (penangkap) air alat ukur 100 cm2, per hari. Hitung berapa tinggi air hujan dan berapa total volume air hujan pada hari tersebut bila hujan terjadi merata di kecamatan Samarinda ulu (58,26 km2)?

Jawab:
maka tercurah hujan setinggi = 200/100 = 2 cm = 20 mm. (selama waktu dihari pencatatan)
Di kecamatan samarinda ulu tercurah hujan 0,02 m x 58.260.000 m2 = 1.165.200 m3. (Bayangkan akan dibutuhkan sebanyak 233.040 truck tangki air berkapasitas 5000 liter dikecamatan tersebut untuk menampung air hujan di hari tersebut!!!, kalau curah hujannya 50 mm, hitung sendiri.....).

Sebagai ilustrasi, di Jakarta pada 9 - 3 Pebruari 2007 (5 hari) , turun hujan berturut-turut, terjadi genangan pada daerah seluas 706,5 km2 pada waktu itu, dengan kedalaman rata-rata air banjir 1 m. (anggap saja tinggi hujan 1 m/5 hari = 20 cm/hari, akan dibutuhkan truck pengangkut air 5000 l sebanyak 28.260.000 truck, untuk menampung air hujan tersebut).

(Oleh EkoPU)

2 komentar:

gugun mengatakan...

mas eko,, blognya berbobot....
sy ijin jd refrensi...

flower 99 mengatakan...

Pil Cytotec
Obat Aborsi
Obat Penggugur Kandungan Terbukti Manjur
Jual Pil Cytotec Obat Penggugur Kandungan Obat Aborsi Terbukti Manjur
http://obat-penggugur.biz/
Obat Aborsi Tuntas